Kamis, 10/12/2009 16:01 WIB Cetak | Kirim
Islamic Center, masjid tertua di Washington DC, tidak hanya merupakan tujuan favorit penduduk Muslim AS untuk dikunjungi, tetapi juga banyak non-Muslim yang berkunjung kesana untuk mencari dan menimba ilmu pengetahuan tentang Islam.
"Kami mencoba untuk menyebarkan pengetahuan tentang Islam sebagaimana Al Quran mengajarkan kepada kita, melalui kebijaksanaan dan bimbingan yang baik," Imam Abdullah M. Khouj, Direktur Pusat Islamic Center - mengatakan kepada Islam Online.net dalam sebuah wawancara di kantornya.
Masjid yang bersejarah, terletak di jantung kota Washington di Massachusetts Avenue, adalah merupakan tujuan bagi non-Muslim dari Amerika dan luar Amerika yang datang untuk bergabung dalam sebuah tur populer.
"Setiap hari kita menerima 100-600 tamu," kata Imam Khouj.
Beberapa tur dilakukan bagi para pejabat Departemen Luar Negeri yang akan berdinas di dunia Islam atau para pelajar yang akan belajar di negara-negara Muslim.
"Mereka datang ke Islamic Center dan kami memberikan ceramah serta seminar mengenai situasi di Timur Tengah dan apa yang diharapkan dan bagaimana berperilaku di sebuah negara Islam," jelas imam Khouj.
Islamic Center merupakan masjid tertua di wilayah Metropolitan Washington. "Masjid ini dibangun pada tahun 1947, dan dibuka untuk umum pada tahun 1952," kata imam Khouj. Ketika dibuka, masjid ini menjadi tempat ibadah terbesar bagi umat Islam di Belahan Barat.
Khouj mengatakan gagasan membangun masjid pertama kali lahir pada tahun 1944, saat itu tidak ada satu masjid di ibukota AS. "Ini adalah upaya bersama umat Islam di sini dan duta besar negara-negara Islam," ia menjelaskan.
"Duta besar Turki pada waktu itu membahas kemungkinan Amerika khususnya kota Washington DC memiliki tempat bagi umat muslim untuk mempraktekkan agama mereka di AS, dan hal inilah yang menjadikan bagaimana masjid tersebut bisa eksis." Islamic Center ini dikelola oleh dewan direksi yang terdiri dari semua duta besar dari negara-negara Islam yang terakreditasi ke Amerika Serikat.
Selama tur, para pejabat masjid juga memberikan informasi tentang Islam, ajaran-ajarannya dan Nabi Muhammad SAW dan menjawab pertanyaan dari pengunjung yang masih penasaran soal Islam.
"Banyak yang bertanya tentang status Yesus Kristus dalam Islam, dan saya menjawab mereka bahwa Anda tidak bisa menjadi seorang Muslim sejati jika Anda tidak percaya pada Yesus," kata Abbassie Koroma, koordinator kelompok yang berkunjung ke Islamic Center.
"Yang lain bertanya kepada saya bahwa jika Islam adalah toleran dan damai lalu mengapa ada begitu banyak umat Islam yang menjadi teroris. Saya menjawab bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan perbuatan yang salah yang dilakukan oleh individunya."
Koroma berbicara setelah menyelesaikan tur untuk sebuah kelompok dari sekolah minggu Kristen yang mendengarkan dengan penuh perhatian ketika ia berbicara tentang lima rukun Islam dan apa yang dimaksudkan menjadi seorang Muslim.
"Kami datang karena saya ingin para mahasiswa memahami tentang Muslim, agama mereka," Tom Clumet, dari Sekolah Minggu, mengatakan kepada IOL.
Dean salah satu siswa, bergabung dengan tur tersebut karena sahabatnya adalah seorang Muslim dan ia ingin tahu lebih banyak tentang agama sahabatnya itu. "Saya mendapatkan informasi yang sangat membantu saya. Saya merasa mengenal Islam lebih baik sekarang." Islamic Center juga kedatangan tokoh-tokoh penting selama beberapa tahun ini, termasuk beberapa presiden dari berbagai negara.
Islamic Center adalah masjid yang kemudian dipilih oleh Presiden George W. Bush pada 17 September 2001, hanya beberapa hari setelah 9 / 11 serangan, untuk berbicara kepada warga Amerika tentang Islam. Islamic Center, masjid tertua di wilayah Metropolitan Washington, menawarkan berbagai pelayanan kepada komunitas Muslim lokal.
Seperti masjid-masjid di seluruh AS, Islamic Center menawarkan berbagai layanan kepada komunitas Muslim lokal. "Tempat ini adalah pusat untuk setiap muslim di daerah sini," kata Khouj direktur Islamic Center. "Kami berusaha untuk menjadi sebuah tempat pendidikan, budaya dan pusat sosial selain menjadi tempat keagamaan."
Masjid ini juga berisi perpustakaan besar dengan segala macam buku tentang Islam, dan memiliki kelas-kelas untuk pelajaran Bahasa Arab, Al-Qur'an, hukum Islam dan mata pelajaran lain yang terkait agama Islam. "Sayangnya, ruang di Islamic Center tidak memungkinkan kita untuk membangun sekolah di sini, tapi kami berhasil mengatur kelas Sabtu dan Minggu untuk enam kelas."
Masjid ini juga terlibat dalam kehidupan sosial masyarakat dan mencoba memecahkan sebagian dari masalah mereka. "Kami melakukan konseling perkawinan, kami membantu orang memahami prosedur pemakaman dan penguburan, kami mencoba untuk membantu orang-orang yang belum menikah untuk menikah," kata imam Khouj.
"Kami membeli sebuah kuburan besar dan tersedia bagi umat Islam untuk menguburkan orang yang meninggal secara gratis, karena biaya pemakaman di sini di Amerika Serikat adalah sangat mahal."
Tetapi layanan Islamic Center yang paling membanggakan adalah program da`wah. "Kami memiliki sejumlah besar orang yang masuk Islam di sini setiap bulan," kata imam Khouj. "Kami membuat suatu seminar bagi para mualaf, untuk terlibat dalam agama baru mereka, sehingga mereka memahami dan memiliki visi yang jelas, bukan hanya mengikuti metode-metode tertentu."
Direktur Islamic Center juga menegaskan bahwa penjangkauan mereka melampaui bangunan masjid. "Kami memiliki peserta untuk membantu kami mengirimkan paket buku ke lembaga-lembaga di seluruh AS, khususnya di penjara-penjara di mana orang ingin tahu tentang Islam," katanya.
"Dan kami menerima surat dari pejabat di beberapa penjara yang berterima kasih kepada kami karena setelah menerima Islam para tahanan terdapat perubahan perilaku mereka dan mereka menjadi manusia yang lebih baik. Khouj percaya dengan membantu untuk menyebarkan pesan-pesan Islam adalah peran utama untuk setiap masjid. "Kami mengirim banyak orang ke sekolah, organisasi dan penjara untuk memberikan kuliah tentang Islam.
"Kami berusaha sekuat tenaga untuk berpegang teguh terhadap ajaran agama kami dan menjadi representasi Islam sebagaimana harusnya."
****************************************************************************
berkongsi :
melihat kepada berita tersebut, hati bagai berbunga-bunga melihat ramai yang berminat mendalami islam, dan bukannya melihat islam dengan secara kasar di muka televisyen.
tetapi apabila membataskan penglihatan kedunia realiti di tanah air sendiri, adakah muslim yang mahu mendalami islam mereka?untuk mendalami iman mereka?
adakah majlis yang sudi mengajar non-muslim dengan besar hati?
"tegakkanlah islam di dalam dirimu, nescaya islam akan tertegak ditanah airmu"
harap ini bukan hanya sekadar berita yang disampaikan, tetapi berita sebagai iktibar dalam membersihkan hati, melihat perspektif islam dari jendela islam.
Subhanallah! Melebihi kelengkapan yg ada di masjid2 di Malaysia
ReplyDelete