Monday, May 31, 2010

Maaf Wahai Akhi Mujahid.. Inilah Jalannya!

taken from : http://www.arrahmah.com

Akhi mujahid tercinta.. duhai engkau yang telah meninggalkan keluarga, harta dan istrimu. Kau tinggalkan kesenangan dan kenikmatan kehidupan fana ini hanya untuk dien Allah 'azza wa jalla.

Akhi mujahid tercinta.. wahai engkau yang mengemban faridhoh jihad, beban dan penatnya. Engkau berdiri di hadapan keangkuhan dan kekafiran dunia dengan kemuliaan dan keagungan demi meninggikan dien Allah 'azza wa jalla.

Akhi mujahid tercinta.. ketahuilah, semoga Allah merahmatimu, bahwa jalan jihad ini sangatlah panjang, sulit, susah, di dalamnya terdapat kepenatan dan kelelahan yang Allah tahu akan semua itu. Begitu juga sebaliknya engkau akan mendapati jalan ini dipenuhi dengan kesenangan, kegembiraan, kemuliaan dan keagungan hingga pena pun tak mampu tuk melukiskan kisahnya, hingga kata-kata tak mampu mengungkapkannya. Dan ini membenarkan berita yang disampaikan oleh nabi kita tercinta -shollallahu 'alaihi wa sallam-, "Jihad adalah satu pintu diantara pintu-pintu surga, yang dengannya Allah lenyapkan rasa gundah dan gulana".

Akhi mujahid tercinta.. aku menyapamu dengan kata-kata yang sederhana ini setelah engkau lihat banyak pembunuhan terjadi di tengah-tengah kita, busur kematian membidik kita dengan sebuah bidikan yang melukai hati beriman! setelah kita melihat tulang belulang saudara-saudara kita, mujahidin, berceceran di mana-mana. Setelah setiap saat kita mendengar tentang kematian saudara-saudara kita, yang telah lama hidup bersama kita di setiap detik hari-hari kehidupan jihad kita. Tapi wahai akhi mujahid tercinta.. aku bisikkan di telingamu dan aku katakan kepadamu: "Maaf.. inilah jalannya!".

Ya, inilah jalan yang dicintai oleh Allah ta'ala, meski jalan ini dipenuhi dengan berbagai kesulitan dan kesedihan, namun dien Allah 'azza wa jalla tidak dan takkan pernah tegak melainkan dengan persembahan darah dan tulang belulang. Dien Allah tidak akan pernah tegak melainkan setelah musuh-musuh kita melihat kesabaran kita, keuletan kita, keteguhan kita di medan laga.

Ya, ini adalah jalan untuk meraih kemuliaan dan kejayaan dien yang tinggi ini, najmul islam dan kaum muslimin. Adapun jalan selain jalan ini maka takkan dan mustahil dien Allah akan tegak di atas pundak orang-orang yang glamour dan suka memudahkan seperti para penyerupa laki-laki dan mereka bukanlah para lelaki!

Sudah berapa banyak kita kehilangan orang tercinta dan terkasih, yang dulunya mereka adalah penolong kita dalam meniti jalan ini setelah Allah 'azza wa jalla. Mereka telah pergi dari dunia kita yang fana ini, sementara itu kita sangat membutuhkan mereka dan pengorbanan mereka untuk dien ini, namun kita menghibur diri dan umat ini bahwa mereka, para ksatria itu, telah mendahului kita menuju surga dan menikmati berbagai kenikmatan dan pemberian dari Sang Maha Mulia. Dan hendaklah kondisi kita sebagaimana yang digambarkan Ibnu Hazm -rahimahullah-:

kematian dari dunia adalah ilmu yang kuungkap .. dan kusebarkan di setiap yang nampak dan ada

seruan kepada al-quran dan sunnah .. yang berusaha dilupakan oleh orang-orang di berbagai ceramah

aku tetapi hujung perbatasan sebagai seorang mujahid .. jika kecamuk mulai beraksi maka aku adalah yang pertama kali menghampirinya

supaya aku temui kematianku dengan keberanian tanpa rasa takut .. dengan tombak dan serpihan-serpihan yang tajam

bertarung dengan orang-orang kafir di tengah-tengah pertempuran .. dan kematian paling mulia bagi seorang pemuda adalah terbunuh oleh orang kafir

ya Robb janganlah Kau jadikan kematianku dengan selainnya .. dan janganlah Engkau jadikan aku bagian dari penghuni kuburan



Dan sebagai penutup, wahai akhi mujahid tercinta.. telah aku jelaskan kepadamu beberapa pilar jalan ini, maka pilihlah untukmu antara kematian yang mulia atau kemenangan yang terpuji, dan jika tidak maka mundurlah di atas tumit dan duduklah bersama orang-orang yang duduk menikmati.

Dan akhir seruan kami adalah; segala puji bagi Allah, Robb semesta alam.

Abu Jihad Al Muhajir

Source : Fajjir Islamic Media

Friday, May 7, 2010

KENIKMATAN YG SINGGAH BUKAN MENETAP

setelah lama menyepi
melihat ragam manusia tiada henti
hati mula mencari erti
erti kepada kehidupan ini
apakah ini yg dicari
apakah ini yg diingini
hanya menurut kata hati
tanpa memikirkan kesannya nnti

hidup dalam kesenangan
memuaskan apa yg diidam
memilih menurut keingiinan
malakukan apa yg difikiran
mengejar semua kehendak
mengecap semua kenikmatan

pernah dahulu tangisan dirasa sguh melapangkan
pernah dahulu kekecewaan dirasa sungguh membina
pernah dahulu kesepian dirasa suatu kebahagiaan
pernah dahulu kejatuhan dirasa suatu kebangkitan
pernah dahulu kelemahan dirasa suatu kekuatan
pernah dahulu kepahitan dirasa suatu kemanisan
pernah dahulu kedukaan dirasa sguh mendekatkan

kerana dulu aku lakukan bukan utk diriku
tetapi aku lakukan utk Dia
namun sekarang..

aku mahukan apa yg pernah dirasa dulu
krn prbuatanku skrg mula aku lakukan utk diriku
mula aku fikirkan utk diriku
mula aku lakukan utk kesenanganku
mula aku lakukan utk mengisi masaku